Karnaval
TMengingat, Menjaga, Merayakan, Kebaikan Alam
Tanah, air, hutan di sekitar kita telah menciptakan kebudayaan, memberikan kekayaan bagi kehidupan manusia. Kebaikan alam dalam berbagai bentuk pangan yang memperpanjang hidup manusia, perlu terus diingat dan dirayakan. Memanggil ingatan tentang kebaikan alam diharapkan membangun kesadaran untuk bersolidaritas dengan alam, agar kehidupan berkelanjutan. Bekerja mengelola alam dengan kearifan lokal, pengetahuan kebudayaan lokal akan membangun hidup yang bersolidaritas dengan alam.
Karnaval atau Soedeli Hasil Bumi adalah sebuah “upacara” memanggil ulang ingatan tentang kebaikan alam dan kekayaan kebudayaan dalam pengelolaan alam. Membawa keliling hasil bumi adalah gerakan teaterikal masyarakat petani dan nelayan yang berusaha memanggil kesadaran manusia untuk bersolidaritas terhadap alam yang sudah memberikan pangan. Juga, mengingatkan kearifan lokal pengelolaan alam yang perlu untuk dijaga.
Setiap desa akan membawa hasil bumi khas desanya masing-masing seperti rica umbi-umbian, biji-bijian, daun-daunan, sayuran, dan jenis pangan lainnya. Hasil bumi ini dihias sedemikian rupa untuk dibawa dalam karnaval di jalanan.
Sepanjang karnaval akan diiringi irama musik tradisional ( rere dan padengko ) yang dimainkan oleh anak-anak muda dari berbagai desa. Keterlibatan anak-anak muda dalam karnaval menjadi simbol warisan kearifan tradisi pengelolaan alam yang akan terus menggaung lintas generasi dan bergenerasi. Musik tradisional akan memainkan lagu tema Festival Mosintuwu.
Pada akhir karnaval, masing-masing desa akan saling membagikan hasil bumi yang dibawa.