Mengenal Sosok Peraih Mosintuwu Award 2022
DUA sosok ini bukanlah pesohor. Bukan pula elit lokal yang ”titahnya” menjadi rujukan banyak orang di komunitasnya. Mereka juga bukan aktivis yang melakukan diskusi-diskusi kritis dengan warga di tingkat tapak. Namun keteguhan, keberpihakan dan pilihan sikap mereka memperjuangkan nilai yang dianutnya,
Moapu, Cara Bijak Menjaga Eksistensi Pangan Lokal
FESTIVAL Mosintuwu 2022 menghadirkan parade cita rasa kuliner yang dibawakan para koki jagoan dari kampung-kampung. Gelaran bertajuk Moapu yang berarti memasak dalam bahasa Pamona, adalah parade meracik rempah dan bahan pangan lokal dari kediaman masing di 18 desa peserta festival. Tanah Poso telah menghasilkan
Karnaval Hasil Bumi, Kritik Terhadap Politik Pangan Negara
AIR sisa hujan semalam tampak menggenang di sana sini. Bulir-bulir embun menggantung manja di bebungaan. Matahari pukul 09.00 memaksa embun yang menggelantung di pucuk-pucuk daun di Taman Kota Tentena, luruh ke bumi. Pagi itu, Rabu 9 November 2002, Taman Kota Tentena,
Festival Mosintuwu : Festivalnya Rakyat Desa
Mengingat, menjaga dan merayakan tanah, air, hutan terasa kuat sejak sekumpulan kelompok perempuan, anak muda dan tetua adat berkumpul membawa beragam hasil bumi di taman kota Tentena. Sejak tanggal 9-12 November 2022, Festival Mosintuwu kembali di gelar di Yosi, kelurahan
Tanah, Air dan Hutan, Syair Harmoni Manusia dan Alam
HELATAN Festival Mosintuwu tahun 2022, terasa berbeda. Sempat vakum dua tahun karena dihajar pandemi Covid-19, tahun ini Mosintuwu Institut menghadirkan gelaran dengan merilis lagu resmi festival bertajuk Tanah, Air, Hutan. Liriknya berisi tentang alam dengan fokus pada tiga elemen penting tanah,
Festival Mosintuwu, Ikhtiar Memuliakan Alam & Kebudayaan untuk Kehidupan Kini dan Kelak
FESTIVAL Mosintuwu menyediakan platform untuk dialog inklusif. Mengidentifikasi solusi untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Perhelatan ini kelak diharapkan memberi pesan kepada para pihak sebagai inspirasi dan kekuatan. Sekaligus mendorong itikad politik dan kerjasama para pihak, untuk memastikan agar tanah, air
Rayakan Identitas Budaya dan Alam Poso di Festival Mosintuwu
Pagelaran keanekaragaman alam dan tradisi Poso di Festival Mosintuwu 31 Oktober - 2 November 2019 yang diselenggarakan oleh Institut Mosintuwu berhasil menguatkan identitas kebudayaan Poso. Termasuk berhasil memperkenalkan konsep festival berbasis komunitas . “Festival ini dengan sangat baik menggambarkan nafas sebuah
Memaknai Identitas Budaya di Festival Mosintuwu
Hari pertama Festival Mosintuwu (31/10) cuaca tak menentu. Sejak pagi langit biru cerah dan menuju siang matahari terasa membakar. Tiada orang yang tidak mengeluh akibat hawa panas di Poso. Kerap terdengar celetukan orang, “Matahari ada tiga di Poso.” Namun, beranjak
Bertemu, Belajar, Merayakan Poso
Festival Mosintuwu kembali diselenggarakan pada 31 Oktober – 2 November 2019 di Tentena, Kabupaten Poso dengan tema “Menguatkan, Merayakan Kebudayaan, Alam dan Keanekaragaman Hayati Poso”. Tahun ke empat Festival Mosintuwu menguatkan komitment sebagai ruang bagi masyarakat desa untuk berkolaborasi merawat
Ide Awal
Festival Mosintuwu berawal dari diskusi dan proses belajar bersama di kelas Sekolah Perempuan Mosintuwu diikuti dengan serangkaian pelatihan dan lokakarya tentang desa. Proses belajar bersama berlangsung sejak tahun 2010, di 80 desa/kelurahan di Kabupaten Poso dan Morowali diikuti 523 anggota sekolah