Seminar / Mampasimbaju
Mampasimbaju Ada Ngkatuwu Para pemuka adat dari desa-desa akan membicarakan mengenai Ada Mporongo, Ada Mpojamaa, Ada Mpoagama, Ada Mpombetirinai, Ada Motaumate; sebuah kearifan lokal Tana Poso dalam mengelola kehidupan antar manusia dan dengan alam ( tanah, air dan hutan ) untuk
Pameran
Perempuan Poso dan "Rahim Alam" Simak potret para perempuan Poso, nikmati karya bersama perempuan Poso dalam lukisan tanah, air , hutan : “ Rahim Alam” .Para pengunjung festival diajak untuk membuat bersama lukisan “Rahim Alam” pada kanvas yang disediakan dengan menggunakan
Molaolita
Sebuah tradisi mendongeng orang Poso dengan menggunakan bahasa Bare'e. Topolaolita, adalah sebutan bagi mereka yang mendongeng. Bedanya dengan Mobolingoni, Molaolita disampaikan tanpa nada berirama. Saat ini terdapat ratusan dongeng orang Poso tentang hubungan antar manusia, antar mahluk hidup lainnya dan
Mobolingoni
Mobolingoni merupakan tradisi orang Poso menyampaikan cerita yang berisi ungkapan kerinduan dan harapan. Cerita disampaikan dengan cara melantunkan cerita dalam sebuah nada yang berbahasa Bare'e. Dahulu, Mobolingoni biasanya dilantunkan kepada anak-anak saat hendak tidur di ayunan ( bue-bue )atau saat sedang
Panggung Musik : Tanah, Air, Hutan
Musik sebagai pilihan untuk menyuarakan ide-ide dan imajinasi tentang kehidupan masyarakat yang damai, dan adil, yang berdaulat atas kehidupan ekonomi, sosial, budaya dan politik. Festival Mosintuwu mempersembahkan para musisi yang membawa semangat itu. ROBI NAVICULA Robi, adalah vokalis grup musik Navicula , sebuah
Ide Awal
Festival Mosintuwu berawal dari diskusi dan proses belajar bersama di kelas Sekolah Perempuan Mosintuwu diikuti dengan serangkaian pelatihan dan lokakarya tentang desa. Proses belajar bersama berlangsung sejak tahun 2010, di 80 desa/kelurahan di Kabupaten Poso dan Morowali diikuti 523 anggota sekolah